EKONOMINEWS.COM – Masyarakat Boyolali antusias menyambut kedatangan calon wakil presiden (Cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka.
Gibran Rakabuming mengunjungi sentra kerajinan tembaga di Tumang, Cepogo, Boyolali, Sabtu, (28/10/2023).
Gibran Rakabuming yang tiba sekitar pukul 08.00 WIB langsung mengunjungi kerajinan tembaga milik H. Muhroji dan keluarganya.
Baca Juga:
Menteri Inggris Catherine West akan Temui Menlu Sugiono untuk Kemitraan Infrastruktur Berkelanjutan
Calon Menlu Amerika Serikat Sebut Tiongkok Musuh Paling Berbahaya, Begini Tanggapan Pihak Tiongkok
Di sana ternyata ratusan warga setempat, dari anak-anak hingga orang tua sudah berjajar rapi di pinggir jalan dekat rumah Muhroji.
Gibran Rakabuming menyalami para warga dan sembari membagikan buku dan susu kepada anak-anak.
Selanjutnya suami Selvi Ananda itu masuk dan melihat-lihat proses pembuatan kerajinan tembaga.
Baca Juga:
Ketua PSMTI Jawa Timur untuk Periode Masa Bakti 2025 – 2029, Pepeng Putra Wirawan Dipilih Kembali
HSBC Global Research Perkirakan Perekonomian Indonesia Tumbuh Sebesar 5,1 Persen pada Tahun 2025
Usai melihat-lihat proses pembuatan kerajinan, Gibran Rakabuming dijamu oleh tuan rumah.
Bersama sejumlah warga, Gibran Rakabuming menikmati sajian bersama tuan rumah tampak Gibran mengambil pisang godok dan lempeng sembari berbincang.
“Silaturahmi saja,” kata Gibran Rakabuming ditanya terkait kunjungan ke Tumang ini.
Untuk diketahui, pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berjanji memberikan makan siang dan susu gratis di sekolah hingga pesantren apabila terpilih pada Pilpres 2024.
Baca Juga:
Seni dan Strategi: Perjalanan Inspiratif Debby Lufiasita Sebagai Publicist dan Produser Musik
Akhirnya PRAMY Hadir di Indonesia, Brand Makeup Setting Spray Terfavorit dan Populer di Dunia
Optimisme IHSG Awal Tahun: CSA Index Januari 2025 Prediksi Kenaikan Sektor Keuangan dan Energi
Janji ini merupakan salah satu program dari ‘Delapan Program Hasil Terbaik Cepat’ Prabowo-Gibran.
Mereka mengatakan, program ini dibuat karena ada permasalahan stunting atau gangguan pertumbuhan fisik anak akibat kekurangan gizi.
Menurut mereka, stunting merupakan masalah konkret dan mendesak yang harus segera ditangani secara langsung dan massal oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.***