EKONOMINEWS.COM – MABES TNI dari tiga matra Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara melakukan kunjungan kerja ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan tujuan mempersiapkan Lembaga Sertifikasi Profesi di lingkungan MABES TNI, Jakarta (25/1/24).
Langkah ini bertujuan untuk menyusun alur karier dan memastikan kompetensi yang terintegrasi dengan baik dalam interaksi dengan pihak eksternal.
Baca Juga:
Penetapan Tersangka Disebut Dilakukan Secara Sewenang-wenang, Tom Lembong Resmi Ajukan Praperadilan
“Dibutuhkan TNI yang Berkualitas”, begitulah esensi diskusi yang berlangsung di ruang Kompetensi BNSP antara tiga Matra AD, AL, dan AU.
Lembaga Sertifikasi Profesi TNI AL telah melakukan persiapan dengan melibatkan 140 Asesor dan 20 Skema dari puluhan ribu target yang akan disertifikasi sesuai dengan kompetensinya.
Salah satu keunggulan TNI adalah keberadaan Pam Swakarsa, yang perlu dipersiapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Ini termasuk pengembangan Teritorial Negara.
Konsep “TNI Kuat Bersama Rakyat” menjadi landasan utama dalam persiapan ini, dengan BNSP memberikan sambutan yang positif terhadap upaya strategis ini.
TNI dianggap sebagai alat pertahanan yang potensial dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Ungkap Alasan Tak Berani Tolak Undangan Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping
Yo Nguan Cua Terpilih Kembali Jadi Ketua PSMTI Provinsi Kalbar Periode 2024-2028 di Musprov ke-2
Laporkan Pertumbuhan Laba Bersih Q3 2024, Sejumlah Perusahaan Terdaftar di Bursa Efek Tiongkok
Optimalisasi bonus jabatan yang dihadapi oleh TNI juga menjadi sorotan, dengan upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan, terutama setelah masa pensiun.
Sertifikasi Kompetensi Kerja sangat penting untuk mengakui kualitas dan kompetensi seseorang sesuai dengan bidangnya.
Hal ini menjadi langkah signifikan dalam menghadapi kebutuhan sumber daya manusia yang semakin kompleks.
Artikel ini juga sudah dìterbitkan di portal berita ON24JAM.TV
Baca Juga:
Meningkatnya Permintaan Minyak Kelapa Sawit dari India dan Tiongkok Dorong Kenaikan Harga CPO