EKONOMINEWS.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani optimistis ekonomi Indonesia pada triwulan I-2023 akan tumbuh sebesar 5 persen dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Perkiraan tersebut seiring dengan konsumsi masyarakat yang masih cukup kuat, meski terdapat kewaspadaan terhadap kinerja pertumbuhan ekspor yang terkoreksi cukup tinggi.
“Namun jika ekspor dan impor terkoreksi, biasanya angka net ekspor tetap akan cukup baik,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2023 di Jakarta, Selasa 14 Maret 2023.
Baca Juga:
Pererat Hubungan Komunitas Tionghoa di ASEAN dan Tiongkok, PSMTI dan ACCA Gelar Conference
Tingkatkan Produktivitas Pertanian Nasional, Pemerintah Lakukan Optimasi Lahan Rawa dan Cetak Sawah
Secara keseluruhan, ia pun memproyeksikan ekonomi domestik masih akan tumbuh dalam rentang 5 persen (yoy) sampai 5,3 persen (yoy) pada tahun ini.
Artikel ini dikutip dari media online Hello.id, salah satu portal berita nasional terbaik di Indonesia. Terima kasih.
Optimisme tingginya pertumbuhan ekonomi pada tahun ini sejalan dengan kemungkinan melonjaknya konsumsi pada Hari Raya Lebaran dimana sudah tidak ada lagi pembatasan kegiatan.
Baca Juga:
Harga Batubara 2025 Masih Atraktif, Bergantung pada Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok
6 Manfaat Bermain Golf untuk Kesehatan Tubuh, Cari Tahu Di Sini!
Konsumsi saat hari raya, menurut Sri Mulyani, juga akan terdongkrak berkat adanya Tunjangan Hari Raya (THR) yang segera diberikan sehingga diharapkan memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Tanah Air.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menuturkan optimisme pertumbuhan pada kuartal pertama tahun ini seiring dengan berbagai penguatan, seperti mulai maraknya wisatawan, meningkatnya kegiatan ekonomi, hingga kuatnya penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN).
“PPN terkait impor memang melemah, tetapi Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur kita juga masih ekspansi,” ungkap Suahasil.
Selain itu, lanjut dia, beberapa indikator utama ekonomi seperti penjualan kendaraan bermotor serta indeks keyakinan konsumen berada dalam tren yang meningkat.***
Baca Juga:
Rosan Perkasa Roeslani Jelaskan Soal Rencana Investasi Apple Sebesar 1 Miliar Dolar AS di Indonesia
Warga Kupang Optimistis dengan Program Makan Bergizi Gratis, Sambut Presiden Prabowo Subianto