BUSINESSTODOAY.COM – Bank Indonesia (BI) terus memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pasar keuangan global pada saat dinilai masih mengalami ketidakpastian yang tinggi.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan saat konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III di Jakarta, Jumat (2/8/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas, baik stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, maupun stabilitas makroekonom.”
“Dan bersama mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global,” kata Perry.
Oleh karena itu, dalam bauran kebijakan Bank Indonesia, Perry mengatakan bahwa kebijakan moneter akan tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas (pro-stability).
Sementara kebijakan makroprudential, digitalisasi sistem pembayaran, maupun kebijakan-kebijakan yang lain terus diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (pro-growth).
Baca Juga:
Mimpi Ekonomi 8 Persen: Rosan Roeslani Andalkan Danantara untuk Ubah Struktur Perekonomian Nasional
Investor Asing Masuk Tanpa Diumumkan, INRU Diambil Alih, Saham Meledak, OJK dan BEI Terlihat Abai
Seperti pendalaman pasar maupun ekonomi keuangan inklusif dan hijau.
Terkait kebijakan moneter yang pro-stability, Perry menjelaskan bahwa prioritasnya.
Yaitu menjaga stabilitas, terutama dalam melindungi ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global.
“Sehingga fokusnya memitigasi dampak rambatan global, termasuk dampak terhadap nilai tukar, dampak terhadap terjadinya arus keluar portofolio asing, maupun dampak-dampak yang lain,” imbuh dia.
Baca Juga:
Indonomics.com Diluncurkan: Media Ekonomi Baru yang Targetkan Investor Asing dan Korporasi Nasional
Presiden Prabowo Subianto Lakukan Intervensi, Indikasi Ada Duri Dalam Kabinet Merah Pitih
Izin Sah, Alam Runtuh: Kontroversi Tambang Nikel Mengoyak Pulau Kecil di Raja Ampat
Perry mengatakan bahwa Bank Indonesia memfokuskan rambatan global terkait pada tiga aspek penting.”
“Yang akan berpengaruh terhadap stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, termasuk stabilitas nilai tukar.
Ketiga rambatan global yang difokuskan Bank Indonesia salah satunya terkait arah kebijakan moneter Amerika Serikat dibandingkan dengan negara lain atau unsynchronized monetary policy.
Selanjutnya yang kedua terkait dengan tingginya utang luar negeri negara maju, termasuk Amerika.
Dan dampaknya terhadap suku bunga global. Kemudian terakhir, tentunya terkait dengan perkembangan nilai tukar.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Duniaenergi.com dan Infomaritim.com
Baca Juga:
75 Persen Karang Dunia Ada di Raja Ampat, Tapi Tambang Nikel Terus Menggerusnya Tanpa Henti
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiupdate.com dan Infoups.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.