BUSINESSTODAY.ID – Pabrik kaca milik KCC Glass Indonesia di Batang, Jawa Tengah akan mulai berproduksi pada Agustus 2024.
Pabrik kaca asal Korea Selatan itu dibangun pada Mei 2021 di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah.
KCC Glass merupakan investor asing pertama yang melakukan peletakan batu pertama di kawasan tersebut.
Baca Juga:
Diduga Jadi Korban Kejahatan, Seorang WNI MN Dilaporkan Meninggal Dunia di Waterflay Bay, Hongkong
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan hal itu di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).
“Kami mendapatkan investasi untuk proyek hilirisasi di Batang, yaitu KCC Glass. Ini akan mulai produksi pada Agustus tahun ini.”
“Ini hanya salah satu di antara proyek-proyek investasi hilirisasi Indonesia dari Korsel,” kata Bahlil.
Bahlil tidak menjelaskan secara rinci berapa kapasitas produksi dari pabrik tersebut.
Namun, saat upacara peletakan batu pertama pabrik pada 2021, ia menyatakan bahwa PT KCC Glass Indonesia diproyeksikan menjadi perusahaan kaca terbesar se-Asia Tenggara.
Baca Juga:
Berjalan di Atas Catwalk Jakarta Fashion Week 2025, Model Paula Verhoeven Tetap Cantik dan Bersinar
Prabowo Lakukan Kunjungan Kenegaraan, Temui Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden
Bapanas Lakukan Rapid Test Anggur Muscat Usai Thailand Temukan Residu Pestisida pada Anggur Tiongkok
Pabrik KCC Glass Indonesia berdiri di atas lahan seluas 49 hektare, dengan nilai investasi sekitar Rp5 triliun. Proyek ini diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja bagi 1.200 orang.
Selain KCC Glass, Indonesia juga mendapatkan investasi besar dari perusahaan Korea Selatan lainnya.
Indonesia baru saja meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik yang juga merupakan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Indonesia di PT Hyundai LG Indonesia atau HLI Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu.
Bahlil mengatakan, investasi Korea Selatan yang masuk ke Indonesia selama lima tahun terakhir sejak 2019 telah mencapai 14 miliar dolar AS atau kurang lebih Rp200 triliun.
Baca Juga:
PSMTI Dukung UMKM Lokal Melalui Program MakMur, Berbagi 3000 Makanan Murah di Pademangan Timur
Kasus Importasi Gula, Inilah Profil Charles Sitorus, Komisaris PLN yang Ditahan Bersama Tom Lembong
Sebagian besar investasi Korea Selatan digunakan untuk mendukung proyek hilirisasi di Indonesia.
“Jadi sesuai arahan presiden agar investasi asing ini bersifat inklusif, tidak hanya didominasi oleh negara tertentu, tetapi harus mendatangkan banyak negara,” pungkasnya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisidn.com dan Infobumn.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Harianindonesia.com dan Hellodepok.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.