EKONOMINEWS.COM – Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa, latar belakang dirinya banyak memengaruhi cara bertuturnya selama ini.
“Bahasa saya apa adanya,” kata Prabowo di acara ‘Konsolidasi Indonesia Maju’ di GOR Sahabudin, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis, 11 Januari 2024.
“Jangan bahasa-bahasa elit, bahasa-bahasa pengamat-pengamat, beginilah, begitulah.”
Baca Juga:
Pererat Hubungan Komunitas Tionghoa di ASEAN dan Tiongkok, PSMTI dan ACCA Gelar Conference
Tingkatkan Produktivitas Pertanian Nasional, Pemerintah Lakukan Optimasi Lahan Rawa dan Cetak Sawah
“(Itu) teori saja, omon-omon kosong,” sambung dia.
Di hadapan ribuan masyarakat Bangka Belitung, Prabowo lalu menyinggung sebuah peribahasa tentang perbuatan baik yang tidak dibalas setimpal.
Lihat konten video lainnya, di sini: VIDEO – Prabowo Subianto Dorong Pembangunan Tanggul Laut di Pantura, Cegah Warga Terdampak Banjir Rob
Baca Juga:
Harga Batubara 2025 Masih Atraktif, Bergantung pada Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok
6 Manfaat Bermain Golf untuk Kesehatan Tubuh, Cari Tahu Di Sini!
“Ada kawan saya mengatakan, memang benar kadang-kadang pepatah nenek moyang kita banyak benarnya.”
“Hati-hati, dalamnya laut bisa kita ukur, dalamnya hati orang belum tentu bisa kita ukur,” kata Prabowo.
“Ada juga nasihat nenek moyang kita, hati-hati, kadang-kadang, air susu dibalas dengan air tuba,” tambahnya.
Kendati demikian, Prabowo mengaku tidak ingin ambil pusing dengan sindiran dan olok-olok yang dialamatkan kepadanya.
Baca Juga:
Rosan Perkasa Roeslani Jelaskan Soal Rencana Investasi Apple Sebesar 1 Miliar Dolar AS di Indonesia
Warga Kupang Optimistis dengan Program Makan Bergizi Gratis, Sambut Presiden Prabowo Subianto
Ia mangatakan hanya akan menyerahkan pada rakyat dan Allah SWT.
“Tapi ya kadang-kadang saya harus sabar, saya cukup mengurut dada saja. Biarlah rakyat dan Allah SWT yang menjawab,” ucap Prabowo.***