Pertumbuhan Ekonomi Global Saat Ini, Dibayangi Risiko Geopolitik dan Perlambatan Perekonomian Tiongkok

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 19 November 2024 - 07:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. (Dok. Setkab.go.id)

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. (Dok. Setkab.go.id)

BUSINESSTODAY.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan risiko geopolitik dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok membayangi pertumbuhan ekonomi global pada triwulan III-2024.

Kondisi tersebut turut dibayangi oleh memburuknya tensi geopolitik yang terjadi di berbagai penjuru dunia.

Secara utama akibat kondisi perang di Ukraina dan serangan Israel ke Gaza dan Lebanon.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Risiko geopolitik yang membayangi perekonomian global pada triwulan III-2024 itu dibarengi juga dengan berlanjutnya pelemahan ekonomi Tiongkok.

Dan peningkatan proteksionisme, serta risiko kembali terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan hal itu dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI di Jakarta, Senin (18/11/2024).

“Pada saat itu dan tentu sekarang kita sudah ketahui hasilnya, risiko terpilihnya Donald Trump.”

“Yang menjadikan para pelaku pasar memperhitungkannya dalam pelemahan perkiraan pertumbuhan ekonomi ke depan,” ujar Mahendra.

Di Amerika Serikat, indikator high frequency menunjukkan tekanan di pasar ketenagakerjaan sehingga menurunkan kepercayaan konsumen.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Sedangkan Tiongkok mengalami perlambatan ekonomi seiring masih tertekannya demand maupun supply.

Sementara perekonomian Eropa masih tertekan dengan tingkat inflasi yang cenderung persisten dan kinerja sektor manufaktur yang terkontraksi.

“Di triwulan III-2024 yang lalu, pertumbuhan ekonomi dunia mengalami penurunan di sebagian besar negara perekonomian utama,” kata Mahendra Siregar.

Mahendra menuturkan
Menyikapi perkembangan tersebut, berbagai bank sentral utama dunia mengambil kebijakan yang lebih akomodatif.

Dengan melonggarkan kebijakan moneter dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi masing-masing.

Di dalam negeri, sekalipun pertumbuhan pada triwulan III-2024 tercatat sebesar 4,95 persen.”

“Pertumbuhan ekonomi untuk sepanjang tahun 2024 sampai triwulan ketiga tetap terjaga di atas 5 persen, yaitu 5,03 persen.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisnews.com dan Pangannews.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Persda.com dan Kalimantanraya.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 08531555778808781555778808111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Berita Terkait

Masih Awal Tahun 2025,, Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebut Telah Terjadi Defisit Seɓesar Rp31,2 Triliun
Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasan Tunjuk Investor Global Ray Dalio untuk Kembangkan Danantara
Salah Satunya Franky Widjaja, Inilah Daftar 8 Konglomerat yang Bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto
Pasar Saham Masih Punya Harapan: Sektor Energi dan Konsumsi Mampu Tahan Goncangan
Para Ahli Pasar Modal Berkumpul di Talkshow PROPAMI 2025! Jangan Ketinggalan, Daftar dan Ikuti Pembahasannya!
Kapitalisasi Pasar Perusahaan BUMN dan Anak Usaha di Bawah Danantara di BEI Mencapai Rp1.700 Triliun
Presiden Prabowo Subianto Beberkan Proyeksi Goldman Sachs, Ekonomi Indonesia Terbesar Nomor 4 di Dunia
Rosan Perkasa Roeslani Ditunjuk Presiden Prabowo Subianto Sebagai Chief Executive Officer (CEO) Danantara
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 14:58 WIB

Masih Awal Tahun 2025,, Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebut Telah Terjadi Defisit Seɓesar Rp31,2 Triliun

Sabtu, 8 Maret 2025 - 09:25 WIB

Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasan Tunjuk Investor Global Ray Dalio untuk Kembangkan Danantara

Sabtu, 8 Maret 2025 - 07:41 WIB

Salah Satunya Franky Widjaja, Inilah Daftar 8 Konglomerat yang Bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto

Selasa, 4 Maret 2025 - 20:38 WIB

Pasar Saham Masih Punya Harapan: Sektor Energi dan Konsumsi Mampu Tahan Goncangan

Selasa, 4 Maret 2025 - 19:08 WIB

Para Ahli Pasar Modal Berkumpul di Talkshow PROPAMI 2025! Jangan Ketinggalan, Daftar dan Ikuti Pembahasannya!

Sabtu, 1 Maret 2025 - 08:55 WIB

Kapitalisasi Pasar Perusahaan BUMN dan Anak Usaha di Bawah Danantara di BEI Mencapai Rp1.700 Triliun

Rabu, 26 Februari 2025 - 12:01 WIB

Presiden Prabowo Subianto Beberkan Proyeksi Goldman Sachs, Ekonomi Indonesia Terbesar Nomor 4 di Dunia

Senin, 24 Februari 2025 - 15:11 WIB

Rosan Perkasa Roeslani Ditunjuk Presiden Prabowo Subianto Sebagai Chief Executive Officer (CEO) Danantara

Berita Terbaru