EKONOMINEWS.COM – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ali Masykur Musa menanggapi pernÿataan Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
Muhaimin Iskandar sempat mempertanyakan ke-NU-an Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Ali Masykur menegaskan bahwa Khofifah adalah Kader NU yang paripurna sehingga jika Muhaimin mempertanyakan ke-NU-an Khofifah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada dua cara pandang di mana Khofifah memenuhi semua kriteria. Pertama, NU yang dilihat secara struktural; kedua, NU yang dipandang secara kultural.”
“Bu Khofifah mencerminkan secara sempurna kedua sisi tersebut,” kata Ali di Jakarta, Rabu (16/1/2024).
Baca artikel lainnya di sini : Prabowo Subianto Ingin Gaji Pejabat di Indonesia Naik tapi Ditindak Sekeras‐kerasnya Bila Korupsi
Dalam sisi sktruktural, Ali menyebut Khofifah adalah nahdliyin (jemaah NU) yang mendedikasikan hidupnya untuk NU.
Baca Juga:
Mimpi Ekonomi 8 Persen: Rosan Roeslani Andalkan Danantara untuk Ubah Struktur Perekonomian Nasional
Investor Asing Masuk Tanpa Diumumkan, INRU Diambil Alih, Saham Meledak, OJK dan BEI Terlihat Abai
“Bu Khofifah selalu mendarmabaktikan dan memimpin organisasi di lingkungan NU seperti, PMII hingga Muslimat NU. Secara struktur ini Paripurna.” jelasnya.
Sementara dalam aspek kultural, Ali yang juga menjabat sebagai Ketua Umum ISNU melihat Khofifah sebagai warga ahlussunah wal jamaah yang mengamalkan ubudiyah dan ritual ke-NU-an dalam laku hidup sehari-hari.
Lihat juga konten video, di sini: Prabowo Subianto: Kami akan Bekerja Sebenar-benar dan Sejujur-jujurnya untuk Rakyat Indonesia
Selain menilai salah alamat, Ali juga mengingatkan bahwa NU dan PKB adalah dua hal berbeda.
Baca Juga:
Indonomics.com Diluncurkan: Media Ekonomi Baru yang Targetkan Investor Asing dan Korporasi Nasional
Presiden Prabowo Subianto Lakukan Intervensi, Indikasi Ada Duri Dalam Kabinet Merah Pitih
Izin Sah, Alam Runtuh: Kontroversi Tambang Nikel Mengoyak Pulau Kecil di Raja Ampat
“NU adalah jam’iyah ijtima’iah diniyyah, sedangkan PKB adalah jam’iah siassah. Sehingga karakter NU dengan partai politik adalah berbeda.”
“Jadi mengharuskan warga NU mendukung Paslon tertentu adalah tidak memenuhi dasar-dasar hubungan NU dengan politik.” tutur mantan Ketua Umum PKB versi Gusdur tersebut.
Kendati mengatakan NU tidak berpolitik, Ali mengakui bahwa kaitan antar keduanya tetap ada.
Namun ia menegaskan bahwa pilihan warga NU harus berdasar hati nurani dan mengedepankan lestarinya aspek struktural dan kultural dari NU.
“Kalau dari TKN sendiri, kita bersyukur mayoritas warga NU sekarang ini menitipkan aspirasi politiknya lewat Prabowo Gibran.”
“Dan ini tidak salah baik secara struktural maupun kultural,” pungkas dia.***
Baca Juga:
75 Persen Karang Dunia Ada di Raja Ampat, Tapi Tambang Nikel Terus Menggerusnya Tanpa Henti