EKONOMINEWS.COM – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan bahwa masalah pengungsi Rohingya yang datang ke Indonesia harus dihadapi dengan pendekatan yang integralistik.
Sebab, menurutnya hal utama yang harus diperhatikan adalah menjaga kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia.
Hal itu ia ungkapkan usai mengunjungi acara silaturahmi sekaligus doa bersama ulama serta tokoh masyarakat Aceh di Ballroom Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (26/12/2023).
Baca Juga:
Calon Menlu Amerika Serikat Sebut Tiongkok Musuh Paling Berbahaya, Begini Tanggapan Pihak Tiongkok
Ketua PSMTI Jawa Timur untuk Periode Masa Bakti 2025 – 2029, Pepeng Putra Wirawan Dipilih Kembali
“Masalah Rohingya, ini adalah masalah dunia. Menyangkut beberapa negara”.
“Tentu Indonesia, kita harus mendekatinya dengan suatu sikap dan pendekatan yang integralistik,” kata Prabowo.
Baca artikel lainnya di sini : Prabowo Subianto Tanggapi Soal Penembakan Terhadap Pendukungnya oleh OTK di Kabupaten Sampang
Baca Juga:
HSBC Global Research Perkirakan Perekonomian Indonesia Tumbuh Sebesar 5,1 Persen pada Tahun 2025
Seni dan Strategi: Perjalanan Inspiratif Debby Lufiasita Sebagai Publicist dan Produser Musik
Ia menjelaskan, pemerintahan Indonesia telah berupaya melakukan koordinasi dengan badan-badan internasional.
Seperti Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam menangani masalah pengungsi Rohingya tersebut.
Kendati demikian, pendekatan integralistik harus diutamakan dalam menjamin kepentingan nasional tanah air.
Lihat juga konten video, di sini: Tanggapi Soal Spanduk dan Yel-yel ‘Solo Bukan Gibran’, Prabowo Subianto: Mari Hadapi Demokrasi dengan Sejuk
Baca Juga:
Akhirnya PRAMY Hadir di Indonesia, Brand Makeup Setting Spray Terfavorit dan Populer di Dunia
Optimisme IHSG Awal Tahun: CSA Index Januari 2025 Prediksi Kenaikan Sektor Keuangan dan Energi
Kemenkeu Rilis PMK 131 2024 Tentang Tarif Pajak Pertambahan Nilai 12 Persen untuk Barang Mewah
“Kita koordinasi dengan badan-badan internasional, dengan PBB dan sebagainya.”
“Tapi tentunya kita harus mengutamakan kepentingan rakyat kita sendiri dan kepentingan nasional kita,” imbuhnya.
Masih banyak rakyat Indonesia yang butuh perhatian dan bantuan lebih karena hidup susah, lanjut Prabowo.
Sehingga, akan sangat tidak adil jika mengesampingkan kepentingan rakyat dan menerima seluruh pengungsi Rohingya.
“Bahwa masih banyak rakyat kita yang hidupnya masih susah. Jadi tidak begitu fair kalau kita harus menerima semua pengungsi itu menjadi beban kita.”
“Walaupun dari segi kemanusiaan kita punya juga rasa solidaritas yang ingin membantu dan sebagainya,” kata dia.
“Jadi ini perlu suatu pendekatan yang integralistik tapi sekali lagi diujungnya kita harus menjaga kepentingan rakyat kita dan bangsa kita,” pungkas Prabowo.*