EKONOMINEWS.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengatakan pihaknya membuka kemungkinan bagi Partai Bulan Bintang (PBB) untuk bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“KIB membuka diri untuk menambah koalisi lain tanpa terkecuali, apakah itu PDIP ataupun partai-partai yang lain, termasuk (Partai) Bulan Bintang tentunya,” kata Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin 13 Maret 2023.
Dia menyebut KIB hingga saat ini masih membuka diri bagi partai politik lain yang ingin bergabung bersama dengan PPP, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang diistilahkan dengan “KIB Plus-Plus”.
Baca Juga:
Petani dan Nelayan Sekarang Lebih Semangat Usai Prabowo Subianto Hapus Utang Macet UMKM
Inilah 5 Manfaat Buah Naga bagi Kesehatan, Salah Satunya Melembabkan dan Mencerahkan Kulit
Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasan Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional
“Yang sering disebut Ketua Umum Golkar (Airlangga Hartarto) disebutkan koalisi ‘KIB Plus-Plus’, ini kita masih terbuka masih menunggu jadi kemungkinan itu bisa saja, tidak tertutup,” ujarnya.
Konten artikel ini dikutip dari media online Hello.id, salah satu portal berita Nasional terbaik di Indonesia.
Untuk itu, dia menyebut bahwa pertemuan dengan PBB pada hari ini juga sebagai bentuk ikhtiar dalam menambah kekuatan gerbong KIB.
Baca Juga:
Beberkan Sejumlah Indikator Ekonomi Indonesia, BI Prediksi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 2025 dan 2026
Jangkar Stabilitas dan Kepastian Dunia di Tengah Dinamika Global, Kerja sama Indonesia dan Tiongkok
“Pada akhirnya nanti Insya Allah koalisi akan terbentuk dengan sendirinya, tetapi kami semua berkewajiban untuk terus melakukan lobi-lobi politik,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa arah koalisi partai-nya masih dinamis hingga saat ini, sebagaimana dinamika partai politik yang terus berkembang. “Ini kan masih cair ya sebenarnya,” ujarnya.
Yusril mengatakan partai-nya masih terus melakukan penjajakan dan belum memutuskan koalisi yang akan dilabuhkan PBB pada Pemilu 2024, sebagaimana pertemuan yang dilangsungkan dengan PPP pada hari ini.
“Saya kira diskusi-diskusi seperti ini penting karena dalam rangka mematangkan dan mudah-mudahan tercapai kesamaan persepsi kita dalam menghadapi pemilu yang akan datang khususnya antara PBB dengan PPP,” tuturnya.
Baca Juga:
Kadin Indonesia Beber Alasan Minta Kenaikan Tarif Pajak Pertambahan Nilai Sebesar 12 Persen Ditunda.
From Rock Bottom to Riches: Andrew Spira’s Inspiring Guide for Young Entrepreneurs
Dalam pertemuan antara DPP PPP dan DPP PBB yang berlangsung sekitar dua jam itu tampak hadir pula Ketua DPP PPP Achmad Baidowi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Muhamad Arwani Thomafi, Wakil Ketua Umum (Waketum) PBB Dwianto Ananias, hingga Sekjen PBB Afriansyah Noor.***