BUSINESSTODAY.ID – Harga batu bara di tingkat global pada tahun depan akan bergantung pada hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Sebagaimana diketahui, AS berpeluang besar akan dipimpin oleh presiden terpilih yaitu Donald Trump.
Dikutip Tambangpost.com, Direktur Utama PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Julius Aslan menyampaikan saat doorstop di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (5/11/2024).
Baca Juga:
Ketua PSMTI Jawa Timur untuk Periode Masa Bakti 2025 – 2029, Pepeng Putra Wirawan Dipilih Kembali
HSBC Global Research Perkirakan Perekonomian Indonesia Tumbuh Sebesar 5,1 Persen pada Tahun 2025
“Harapannya, dengan presiden baru Amerika Serikat (AS) itu, hubungan antara AS dan China tetap baik ya.”
“Tapi, kalau kondisinya kurang baik, ya tentunya pasti pasar China-nya juga terganggu,” ujar Julius
Namun demikian, Julius optimistis harga batu bara di tingkat global masih akan atraktif pada tahun 2025.
Baca Juga:
Seni dan Strategi: Perjalanan Inspiratif Debby Lufiasita Sebagai Publicist dan Produser Musik
Akhirnya PRAMY Hadir di Indonesia, Brand Makeup Setting Spray Terfavorit dan Populer di Dunia
Optimisme IHSG Awal Tahun: CSA Index Januari 2025 Prediksi Kenaikan Sektor Keuangan dan Energi
Ia menyebutkan optimistis itu berkaca dari market batu bara di kawasan Asia dan Asia Tenggara yang masih relatif baik.
Di antaranya di China, India, Jepang, Filipina, Malaysia, hingga Thailand.
“Harga batu bara sekarang sebetulnya masih cukup tinggi. Tetapi, ke depannya menurut saya masih atraktif.”
“Terutama karena memang pasar di Asia yang masih cukup baik,” ujar Julius.
Baca Juga:
Kemenkeu Rilis PMK 131 2024 Tentang Tarif Pajak Pertambahan Nilai 12 Persen untuk Barang Mewah
Perusahaan Tiongkok Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries akan Bangun Perikanan di Maluku dan Papua
Dalam kesempatan saat public ezpose, Ia mengatakan bahwa kinerja PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) pada tahun depan akan bergantung terhadap harga batu bara dan kondisi ekonomi di tingkat global.
“Semua itu tergantung dari pertumbuhan ekonomi di Asia. Karena memang pasar kita sekarang itu hampir mayoritas Asia, termasuk Asia Tenggara,” ujar Julius.
Ia menjelaskan AADI pada tahun depan akan fokus terhadap operational excellence, yaitu fokus terhadap produktivitas dan efisiensi.
“Akhirnya, kalau operational performance bagus kan akan memberikan margin laba yang baik,” ujar Julius.
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di BEI, dan berhasil meraih dana segar senilai Rp4,32 triliun.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infokumkm.com dan Ekbisindonesia.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiidn.com dan Seleb.news
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.