Pengembangan Bisnis Geothermal Terganjal Harga Jual Listrik yang Belum Sesuai Harapan Pengusaha

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 9 Maret 2023 - 10:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat energi panas bumi dan Dosen Teknik Energi Baru Terbarukan Universitas Darma Persada, Riki F Ibrahim. (Dok. Listrikindonesia.com)

Pengamat energi panas bumi dan Dosen Teknik Energi Baru Terbarukan Universitas Darma Persada, Riki F Ibrahim. (Dok. Listrikindonesia.com)

EKONOMINEWS.COM – Pengamat energi panas bumi dan dosen Energi Terbarukan, Riki F Ibrahim menilai pengembangan bisnis energi panas bumi (geothermal) masih tergganjal persoalan harga jual listrik.

Selain itu juga akibat belum banyaknya Wilayah Kerja Penambangan (WKP) yang ditawarkan Pemerintah.

Pemerintah telah menetapkan harga jual listrik yang baru, yang dikeluarkan dalam bentuk Perpres 112/2022.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Namun pengusaha masih menghendaki harga jual listrik yang dianggap layak,” kata Riki yang juga Dosen Teknik Energi Baru Terbarukan Universitas Darma Persada itu.

Konten artikel ini dikutip dari media online Bisnisnews.com, salah satu portal berita ekonomi dan bisnis terbaik di Indonesia.

“Pengusaha belum sepakat dengan harga listrik yang dikeluarkan dari Perpres 112 tahun 2022,” imbuh Riki, Rabu, 8 Maret 2023.

Jika persoalan harga listrik ini bisa disolusikan dengan insentip, Riki optimis prospek bisnis geothermal akan semakin menarik bagi investor/pengembang.

Penyebabnya banyak hal, seperti program pengeboran eksplorasi pemerintah yang sudah disiapkan oleh Kementerian ESDM yg masih lambat.

Padahal dari sisi pembiayaan, Kementerian Keuangan lewat PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan World Bank juga siap mendanai pengembangan proyek geothermal di Indonesia.

Tanggapan Pertamina Geothermal Energi (PGE) go public

Riki Ibrahim menyambut positip apabila berhasil meraup dana publik hingga Rp9 Triliun.

“Maka diperkirakan biaya itu dipergunakan sebagai pasokan steam yang memutarkan turbinnya selama 30 tahun,” kata Riki

Dia memperkirakan sekitar 100 sumur atau sekitar 1.000 MW akan dibuat PGE dari dana yang dihimpunnya itu.

Artinya, menurut Riki, pengembangan PLTP akan semakin pesat mengingat potensi Geothermal di Indonesia sangat besar seperti yang disampaikan Menteri BUMN Eric Thohir.

“Semua Wilayah Kerja Penambangan (WKP) di Indonesia dapat dikembangkan oleh PGE dan masyarakat akan bangga dengan pencapaian Net Zero Emission,” imbuh Riki.

Karena itu dia mengingatkan agar pengurus PGE dari level Komisaris, Direksi sampai para GM dan Manager pasti harus berintegritas dan professional.***

Berita Terkait

BPOM Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Media Sosial Melalui Workshop of Content Creation Bersama Digitalic
Sambut Momen Imlek 2025. BNI Sediakan Aneka Tawaran untuk Transaksi Kartu BNI dan Wondr by BNI
Ketua DPR RI Puan Maharani: Mari Sambut Tahun Ular Kayu dengan Penuh Semangat, Gong Xi Fa Cai!
Daftar Lengkap 7 Mitra Strategis yang Digandeng BNI untuk Bangun Solusi Ekosistem Digital Berkelanjutan
Perusahaan Tiongkok Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries akan Bangun Perikanan di Maluku dan Papua
Sosialisasi Kegiatan Organisasi, Asosiasi Perusahaan PR Indonesia Kerja Sama dengan Sapulangit Media Center
Segenap Tim Rilispers.com Mengucapkan Selamat Hari Natal 2024, Kiranya Damai Natal Besertamu
Harga Batubara 2025 Masih Atraktif, Bergantung pada Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok

Berita Terkait

Selasa, 11 Maret 2025 - 14:09 WIB

BPOM Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Media Sosial Melalui Workshop of Content Creation Bersama Digitalic

Kamis, 30 Januari 2025 - 07:59 WIB

Sambut Momen Imlek 2025. BNI Sediakan Aneka Tawaran untuk Transaksi Kartu BNI dan Wondr by BNI

Rabu, 29 Januari 2025 - 17:09 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani: Mari Sambut Tahun Ular Kayu dengan Penuh Semangat, Gong Xi Fa Cai!

Jumat, 10 Januari 2025 - 13:21 WIB

Daftar Lengkap 7 Mitra Strategis yang Digandeng BNI untuk Bangun Solusi Ekosistem Digital Berkelanjutan

Jumat, 3 Januari 2025 - 15:29 WIB

Perusahaan Tiongkok Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries akan Bangun Perikanan di Maluku dan Papua

Berita Terbaru