Menko Polhukan Mahfud MD Nilai Wajar Jika Sri Mulyani Tak Tahu Tindak Pidana Pencucian Uang di Kemenkeu

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 12 Maret 2023 - 07:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

EKONOMINEWS.COM  – Menko Polhukan Mahfud MD menyatakan bahwa wajar jika Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak mengetahui adanya tindak pidana pencucian uang di lingkungannya.

Kasus ini berbeda dengan korupsi yang mekanismenya telah berjalan dengan baik di Kementerian Keuangan.

“Bukti pencucian uang seperti itu,” kata Mahfud dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu, 11 Maret 2023.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Menteri bisa tidak tahu bahwa ada uang seperti itu dan memang di luar kuasa Menteri,” ucapnya.

Bukan itu, saja Mahfud MD menyatakan ternyata telah ada laporan kepada KPK mengenai kecurigaan terhadap Rafael Alun Trisambodo.

Pada tahun 2013 ada laporan kecurigaan harta  pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, sayangnya belum ditindaklanjuti KPK.

Mahfud MD juga bersurat ke Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Firli Bahuri.

“Saya sampaikan ke Pak Firli, Pak Firli kok ini ada belum ditindaklanjuti?”.

“Pak Firli bilang wah saya belum tahu bos,” kata Mahfud MD.

“Sesudah itu saya kirim surat ini buktinya bahwa sudah masuk surat ke KPK,“ cerita Mahfud.

“Maka terus dipanggil kan, karena surat saya itu dan teriakan publik. Rp56 miliar kekayaan tidak wajar.”

“Tahu engga, sesudah diperiksa ulang semua transaksinya itu ada Rp500 miliar yang terkait dengan dia,” ungkapnya.***

Berita Terkait

Mimpi Ekonomi 8 Persen: Rosan Roeslani Andalkan Danantara untuk Ubah Struktur Perekonomian Nasional
Investor Asing Masuk Tanpa Diumumkan, INRU Diambil Alih, Saham Meledak, OJK dan BEI Terlihat Abai
Indonomics.com Diluncurkan: Media Ekonomi Baru yang Targetkan Investor Asing dan Korporasi Nasional
Izin Sah, Alam Runtuh: Kontroversi Tambang Nikel Mengoyak Pulau Kecil di Raja Ampat
75 Persen Karang Dunia Ada di Raja Ampat, Tapi Tambang Nikel Terus Menggerusnya Tanpa Henti
Mimpi Buruk dari Pulau Surga: Tambang Nikel di Raja Ampat Diprotes karena Rusak Laut dan Hutan Lindung
Rahayu Saraswati Teruskan Nyali Soemitro Djojohadikusumo: Berani Bicara Kebenaran, Menginspirasi Pejuang Kebijakan Rakyat
CSA Index Juni 2025 Cetak Skor Tertinggi Sejak Pandemi Mereda

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:00 WIB

Mimpi Ekonomi 8 Persen: Rosan Roeslani Andalkan Danantara untuk Ubah Struktur Perekonomian Nasional

Sabtu, 14 Juni 2025 - 09:52 WIB

Investor Asing Masuk Tanpa Diumumkan, INRU Diambil Alih, Saham Meledak, OJK dan BEI Terlihat Abai

Kamis, 12 Juni 2025 - 07:11 WIB

Indonomics.com Diluncurkan: Media Ekonomi Baru yang Targetkan Investor Asing dan Korporasi Nasional

Senin, 9 Juni 2025 - 15:47 WIB

75 Persen Karang Dunia Ada di Raja Ampat, Tapi Tambang Nikel Terus Menggerusnya Tanpa Henti

Senin, 9 Juni 2025 - 13:50 WIB

Mimpi Buruk dari Pulau Surga: Tambang Nikel di Raja Ampat Diprotes karena Rusak Laut dan Hutan Lindung

Berita Terbaru