Dunia politik nasional mulai bergeser ke arah baru. Sosok teknokrat kini tak lagi hanya berbicara di ruang ekonomi, tapi juga mulai mengguncang panggung politik. Fenomena ini terlihat dari hasil survei IndexPolitica Indonesia yang menempatkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai kandidat terkuat kedua dalam bursa calon presiden 2029, hanya terpaut di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Survei yang dilakukan pada 1–10 Oktober 2025 terhadap 1.610 responden di seluruh Indonesia itu menunjukkan Prabowo Subianto masih memimpin dengan 40,12%, disusul Purbaya Yudhi Sadewa di posisi kedua dengan 22,50%. Di bawahnya, ada Anies Baswedan (13,40%), Ganjar Pranowo (7,12%), dan Agus Harimurti Yudhoyono (5,12%).
Dari Teknoekonomi ke Panggung Politik
Direktur Eksekutif IndexPolitica Denny Charter menyebut fenomena ini sebagai “Purbaya Effect” — pergeseran persepsi publik terhadap kepemimpinan nasional yang kini lebih menilai kinerja dan rasionalitas ketimbang retorika politik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Purbaya berhasil menembus ruang politik melalui jalur prestasi dan kebijakan. Publik melihatnya sebagai sosok antitesis dari model lama yang dianggap terlalu birokratis,” ujar Denny dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025).
Menurut Denny, lonjakan elektabilitas Purbaya terjadi dalam waktu singkat setelah reshuffle kabinet yang menempatkannya di posisi Menteri Keuangan. Publik menilai gaya kepemimpinannya yang pragmatis dan berani mengambil keputusan strategis mampu mengembalikan kepercayaan terhadap kebijakan fiskal pemerintah.
Simbol Perubahan dan Kejenuhan Politik Lama
Fenomena ini, kata IndexPolitica, sekaligus mencerminkan kejenuhan publik terhadap figur politik tradisional. Purbaya dianggap sebagai simbol efisiensi dan ketegasan dalam tata kelola ekonomi, dua hal yang jarang menjadi daya tarik utama calon presiden sebelumnya.
Baca Juga:
Tips Cara Aman Beli Bitcoin untuk Investasi
JNE ‘Bergerak Bersama’ di HUT ke-35 siapkan 2 unit Mobil dan Promo HARBOKIR
BPKH Pastikan Nilai Manfaat Dana Haji Siap Digunakan untuk 2026
Dalam simulasi calon wakil presiden, nama Purbaya juga menempati posisi teratas dengan 28,65%, unggul atas Dedi Mulyadi (20,15%), Agus Harimurti Yudhoyono (15,75%), dan Gibran Rakabuming Raka (12,35%).
“Publik mulai mencari figur yang bisa memadukan logika ekonomi dengan kepemimpinan politik. Ini tanda bahwa pasar politik mulai merespons kinerja, bukan sekadar popularitas,” tulis laporan IndexPolitica.
Menuju 2029: Politik Rasional di Depan Mata
Kenaikan Purbaya menunjukkan arah baru politik Indonesia — di mana figur teknokrat dengan latar belakang ekonomi dan kebijakan publik mulai diterima sebagai alternatif realistis untuk memimpin negara.
“Fenomena Purbaya Effect bisa menjadi indikator awal lahirnya politik rasional, di mana publik menilai kepemimpinan dari hasil, bukan janji,” tutup Denny.
Baca Juga:
15 Unlimited Virtual Credit Card untuk Bisnis Digital dan Startup
15 WhatsApp Business API Resmi untuk Otomatisasi Chat Bisnis
15 Sistem HRD Paling Canggih untuk Perusahaan yang Sedang Bertumbuh








