EKONOMINEWS.COM – Bank Indonesia (BI) memprakirakan ekonomi Indonesia pada 2024 masih akan tumbuh tinggi di kisaran 4,7-5,5 persen.
Dengan demikian maka pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga saat ini tetap kuat.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers di Gedung BI, Rabu (20/3/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Perry menjelaskan, perkembangan ini didorong oleh permintaan domestik yang baik di konsumsi rumah tangga dan investasi.
“Investasi bangunan lebih tinggi dari prakiraan, ditopang oleh berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) di sejumlah daerah.”
“Dan berkembangnya properti swasta sebagai dampak positif dari insentif pemerintah,” ujar Perry.
Ditambahkannya, konsumsi rumah tangga dan investasi nonbangunan tetap terjaga.
Baca Juga:
JNE ‘Bergerak Bersama’ di HUT ke-35 siapkan 2 unit Mobil dan Promo HARBOKIR
BPKH Pastikan Nilai Manfaat Dana Haji Siap Digunakan untuk 2026
Efek Purbaya Mengguncang Bursa Politik: Dari Meja Kemenkeu ke Bursa Capres 2029
Baca artikel lainnya di sini : Banjir Landa Kabupaten Jayapura, Papua, Genangi Distrik Sentani, Sentani Timur dan Distrik Unurumguay
Meskipun perlu terus didorong untuk mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional.
“Tetap baiknya permintaan domestik tecermin pada sejumlah indikator.”
Baca artikel lainnya di sini : Prabowo – Gibran Berhasil Unggul di Total 36 Provinsi dalam Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional KPU
Baca Juga:
15 Unlimited Virtual Credit Card untuk Bisnis Digital dan Startup
15 WhatsApp Business API Resmi untuk Otomatisasi Chat Bisnis
15 Sistem HRD Paling Canggih untuk Perusahaan yang Sedang Bertumbuh
“Seperti Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Penjualan Riil, dan PMI Manufaktur yang berada di zona optimis,” ujar Perry.
Sementara itu, lanjut Perry, ekspor barang diprakirakan belum kuat seiring penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama.
Khususnya untuk komoditas CPO, besi baja, dan batu bara, sedangkan ekspor jasa khususnya pariwisata tumbuh kuat.
“Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen.”
“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia.”
“Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan domestik,” pungkas Perry.***
Baca Juga:
24jamnews.com Perkuat Promedia, Targetkan Ratusan Media Online Aktif Tahun Ini
TEI ke-40 Resmi Ditutup, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target, Capai USD 22,80 Miliar
8 Aplikasi Stok Barang Sederhana yang Bikin Pengelolaan Lebih Praktis
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional ekonomi dan bisnis, Bisnispost.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Apakabarnews.com dan Infoekonomi.com











