Polisi Ungkap Kronologi Pelecehan Seksual Kakek Engkong Terhadap Bocah di Depok Hingga Tewas

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 1 Oktober 2023 - 04:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Pelecehan Seksual terhadap Anak. (Dok. Ekonominews.com/M. Rifai Azhari)

Ilustrasi Pelecehan Seksual terhadap Anak. (Dok. Ekonominews.com/M. Rifai Azhari)

EKONOMINEWS.COM – Bocah laki-laki berinisial MDF (12) warga Kecamatan Tapos, Kota Depok meninggal dunia.

Tewasnya bocah tersebut diduga akibat kemaluannya diremas oleh N alias Engkong yang berusia 70 tahun.

Peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang bermain bersama teman-temannya.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Hadi Kristanto mengungkapkan hal tersebut.

“Dari hasil pemeriksaan terhadap dua orang saksi, ternyata pelaku sudah beberapa kali melakukan pencabulan terhadap beberapa korban,” jelas Hadi Kristanto, Jumat 29 September 2023.

Baca artikel lainnya di sini: Inilah Dugaan Polisi Terkait Alasan Pria Lanjut Usia Lakukan Bunuh Diri di Ratu Jaya, Cipayung, Kota Depok

Hadi Kristanto mengungkapkan bahwa pada saat bermain, kemaluan korban diremas. Namun, korban hanya diam saja dan tidak berani melapor.

“Beberapa hari kemudian, tiga orang yaitu D, A dan R menaiki sepeda motor kemudian bertemu pelaku.”

“Kemudian, pelaku melakukan peremasan terhadap korban disaksikan oleh kedua rekannya.”

“Setelah itu korban menyampaikan ke rekannya kalau dia merasakan rasa sakit,” jelas Hadi Kristanto lebih lanjut.

Setelah itu, dua atau tiga jam kemudian korban mengadu ke orang tuanya kalau telah terjadi pencabulan berupa tindakan peremasan.

Laporan dari keluarga korban menduga tewasnya korban akibat kejadian pelecehan yang dilakukan oleh pelaku.

“Jadi, ada laporan serta ada perkiraan dari orang tua korban, bahwa soal kemungkinan anaknya meninggal.”

“Akibat dari kejadian pencabulan tersebut, yakni adanya pemerasan di area kelamin korban,” tambah Hadi Kristanto.

Hadi Kristanto juga mengungkapkan bahwa korban dan pelaku tidak ada hubungan keluarga.

“Tetapi hanya karena anak-anak sering bermain di lingkungan kompleks, jadi sering berpapasan dan sering bertemu dengan pelaku,” tutupnya, seperti dilansir Tribrata News.***

Berita Terkait

Mengenang 7 Hari Kepergian Sang Pejuang Kesetaraan, Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE
Presiden ACYA Tjam Helga Ajak Generasi Muda Terapkan Sifat Berbagi, Minggu Ceria di Yayasan Bhakti Luhur
Tekankan Persatuan dan Kebersamaan, PSMTI DKI Jakarta dan PSMTI Marga-Marga Rayakan Imlek 2025
Gibran Rakabuming Raka Hadiri Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili tingkat Nasional yang Digelar MATAKIN
Refleksi Imlek PKB, Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Wilianto Tanta Hadir
Kunjungan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ke PSMTI Pusat, Membangun Sinergi Antar Organisasi
Ketua PSMTI Jawa Timur untuk Periode Masa Bakti 2025 – 2029, Pepeng Putra Wirawan Dipilih Kembali
Wilianto Tanta Berharap Soft Launching Kantor di Equity Tower, PSMTI Makin Banyak Dikenal Masyarakat

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 19:14 WIB

Mengenang 7 Hari Kepergian Sang Pejuang Kesetaraan, Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:59 WIB

Presiden ACYA Tjam Helga Ajak Generasi Muda Terapkan Sifat Berbagi, Minggu Ceria di Yayasan Bhakti Luhur

Selasa, 11 Februari 2025 - 06:56 WIB

Tekankan Persatuan dan Kebersamaan, PSMTI DKI Jakarta dan PSMTI Marga-Marga Rayakan Imlek 2025

Senin, 10 Februari 2025 - 14:41 WIB

Gibran Rakabuming Raka Hadiri Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili tingkat Nasional yang Digelar MATAKIN

Minggu, 26 Januari 2025 - 18:03 WIB

Refleksi Imlek PKB, Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Wilianto Tanta Hadir

Berita Terbaru