BUSINESSTODAY.ID – Kondisi global saat ini tengah berhadapan dengan ketegangan konflik antara Iran dengan Israel.
Permusuhan terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.
Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak (drone) ke Israel pada Sabtu malam (13/4/2024)
Baca Juga:
Pererat Hubungan Komunitas Tionghoa di ASEAN dan Tiongkok, PSMTI dan ACCA Gelar Conference
Tingkatkan Produktivitas Pertanian Nasional, Pemerintah Lakukan Optimasi Lahan Rawa dan Cetak Sawah
Adakah pengaruhnya terhadap Indeks Harga Saham (IHSG) si Bursa Efek Indonesia (BEI)?
Ekonom senior Bambang Brodjonegoro menjawab pertanyaan ini diskusi “Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI”.
Kegiatan diskusi digelar olleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter secara virtual di Jakarta, Senin (15/4/2024)
Baca Juga:
Harga Batubara 2025 Masih Atraktif, Bergantung pada Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok
6 Manfaat Bermain Golf untuk Kesehatan Tubuh, Cari Tahu Di Sini!
Baca artikel lainnya di sini : Sri Mulyani Bahas Ekonomi Global dan Geopolitik Sambil Makan Nastar dan Cemilan Lebaran Bersama Anak Buah
Menurut Bambang, eskalasi konflik di Timur Tengah yang mengakibatkan kemungkinan tertahannya suku bunga acuan The Fed secara tidak langsung akan memengaruhi kinerja IHSG.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan pemegang saham IHSG yang termasuk investor asing terbagi menjadi dua kelompok.
Baca artikel lainnya di sini : PM Israel Benjamin Netanyahu Berì Ancaman akan Bahayakan Siapapun yang Membahayakan Negaranya
Baca Juga:
Rosan Perkasa Roeslani Jelaskan Soal Rencana Investasi Apple Sebesar 1 Miliar Dolar AS di Indonesia
Warga Kupang Optimistis dengan Program Makan Bergizi Gratis, Sambut Presiden Prabowo Subianto
Yakni kelompok jangka panjang dan jangka pendek atau hit and run.
Dalam kondisi global saat ini, kelompok jangka pendek akan memindahkan aset mereka ke instrumen yang lebih aman atau safe haven seperti dolar AS atau obligasi AS.
“Saya lebih melihat akan ada tekanan IHSG tapi tekanan itu juga dibagi dengan dampak tingkat bunga yang tinggi.
“Jika dilihat sebab akibatnya Iran Israel bersitegang, maka dolar AS dan US treasury bond (obligasi AS) akan dicari terus.”
Itu menyebabkan tekanan IHSG karena orang memilih dolar AS,” jelasnya.
Kendati demikian, Bambang menilai dengan banyaknya emiten besar saat ini yang membagikan dividen
Maka diharapkan dapat meredam tekanan global yang ditimbulkan pada IHSG.
“Kita lihat IHSG sebelum ramai Iran-Israel, masalah utamanya adalah tingkat suku bunga tinggi yang lebih berpengaruh pada IHSG.]”
“Jika ada keputusan The Fed yang tidak sesuai market, maka terjadi capital outflow,” kata Bambang.***
Artikel di atas, sudah dìterbitkan di portal berita nasional ekonomi & bisnis Bisnispost.com
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Apakabarindonesia.com dan Aktuil.com
Pastikan juga download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.