BUSINESSTODAY.ID – Kantor IDX Sumut menjadi saksi pelantikan Ketua DPW PROPAMI Sumut, Andika Sujarwadi dari PT BRI Danareksa Sekuritas, Wakil Ketua Muhammad Dian dari Trader, Sekretaris Lydia Tiara Sani dari PT Indo Premier Sekuritas, dan Bendahara Yustika Sitompul dari Maybank Kim Eng Sekuritas.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh diantaranya Sekjen PROPAMI Haryajid Ramelan, Bendahara Umum PROPAMI Titis Sosro Tri Raharjo, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Otoritas Jasa Keuangan KR5 Sumbagut, Anton Purba, Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal KR5, Jaya Manurung, Kepala Kantor IDX Sumut, M. Pintor Nasution dan undangan lainnya, Sabtu (13/5).
PROPAMI merupakan Perhimpunan Profesi Pasar Modal Indonesia yang terdiri dari beberapa asosiasi yang bergerak di pasar modal diantaranya Ikatan Pialang Efek Indonesia, Asosiasi Analis Efek Indonesia, dan Asosiasi Wakil Penjamin Emisi Indonesia.
Saat ini, PROPAMI telah memiliki 12 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) yang tersebar di Indonesia, seperti Aceh, Sumut, Sumbar, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Pontianak, Bali Nusa Tenggara Timur-Barat.
Andika Sujarwadi menyampaikan program kerja DPW PROPAMI Sumut untuk memperbanyak kegiatan pelatihan guna meningkatkan melek pasar modal masyarakat.
Tujuannya adalah memberikan bekal pengetahuan kepada pelaku pasar modal untuk mendapatkan sertifikasi baik itu untuk perseorangan maupun yang bekerja di sekuritas.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggandeng perguruan tinggi.
Dalam pelantikan tersebut, Aji Martono selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PROPAMI juga mengungkapkan bahwa beberapa daerah di Indonesia sudah meminta untuk dibentuk PROPAMI, seperti Jogja, Pelembang, Samarinda dan beberapa daerah lainnya.
Namun, untuk membentuk DPW PROPAMI minimal di daerah tersebut harus ada 50 orang yang memiliki izin dan bekerja di perusahaan sekuritas.
Tantangan yang dihadapi PROPAMI saat ini adalah belum semua wilayah Indonesia yang memiliki perusahaan sekuritas, sehingga peluang dan tantangan terbuka lebar.
Tantangan bagi PROPAMI adalah bagaimana perusahaan sekuritas dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, sedangkan peluangnya adalah semakin banyak masyarakat yang melek di pasar modal.
Saat ini investor pasar modal hanya sekitar 8 persen dari 270 juta penduduk Indonesia.