BUSINESSTODAY.ID – Tahun ini merupakan momen yang baik bagi investor yang ingin masuk ke bisnis media online nasional.
Bukan saja karena tahun ini tahun politik sehingga banyak konten yang menarik untuk dibaca publik.
Tetapi masih ada peluang bisnis yang lebar yang belum semua tersentuh oleh bisnis media online yang ada saat ini.
Ada sekitar 5.000-an bahkan lebih namun kurang dari 100 yang memiliki performa yang baik secara finansial sebagai entitas bisnis media online.
“Hal ini terjadi karena sebagian besar karena kesalahan paradigma dalam pengelolaan bisnis media online,” kata Budi Purnomo Karjodihardjo, Pendiri Hallo Media Network (HMN).
Budi Purnomo menyebut bisnis media online terdiri dari konten dan iklan, yang kini paradigmanya berubah drastis dengan bisnis media cetak di masa lalu.
Sekarang konten media online jika ingin menghasilkan harus mengacu kepada mesin pencari Google, karena Google telah menjadi Biro Iklan terbesar di semua negara.
Hampir semua bisnis media online bekerja sama dengan Google, non
bisnis media online pun memasang iklannya lewat situs pencari Google.
Pemasang iklan akan melihat matriks yang tepat untuk mengambil space untuk menempatkan iklannya melalui media massa digital.
Demikian juga Press Release berbayar dan Content Placement yang ingin menempatkan bahan pemberitan di media online yang tepat.
Dengan demikian, sebagaimana bisnis pada umumnya, bisnis media online pun membutuhkan investasi agar media online mendapatkan posisi yang baik di pssar.
Nah, jika Anda seorang investor yang ingin memiliki keuntungan dari bisnis media online sebagaimana entitas bisnis pada umumnya, dapat menghubungi HMN.
“Kami siap memberikan technical assistance, konsep bisnis digital dan dukungan kepada investor yang ingin mengelola, memiliki bisnis media online secara profesional.
Hubungi HMN melaluiWhatsApp Center: 0855-7777888. Terima kasih.*